Nasib, Takdir, dan Atta Halilintar

Gambar 1. Atta Halilintar, anak dari pasangan konglomerat yang kini berprofesi sebagai youtuber

Kita tentu tahu apa itu takdir, dan kita pun tentu tahu apa itu nasib. Sekilas, kedua hal itu sama-sama berarti ketentuan yang telah tercipta oleh ketentuan alam bagi yang atheis maupun oleh ketentuan Tuhan bagi yang theis. Namun, tahukah kamu jika kedua hal tersebut memiliki sedikit bug? Mari kita ulas lebih lanjut.

Kita semua tentu pernah berpikir, 'kenapa sih gue terlahir ganteng banget?', 'kenapa sih gue terlahir tajir banget?' 'ah, gue nyerah jadi cowo, mending jadi cewe aja enak', 'ipk gua kok 4.00 sih?', 'kok gua cinta mati banget ama dia sih??', dan lain-lain. Lalu, pernahkah kita juga berpikir apa sebab musabab dari itu semua? Tentu semua hal di dunia ini pasti memiliki penyebab dong. Misal, gue terlahir ganteng karena gue sering merawat diri gue. Gue terlahir tajir karena orang tua gue emang kaya dari sononya. Gue terlahir jadi cowo karena kromosom X yang diterima gue pas masih janin kecampur ama kromosom Y. IPK gue 4.00 karena absen penuh, tugas ngumpul terus. Gue cinta mati ama dia, ya ga tau sih kenapa.

Dari sini pun kita tahu bahwa ada beberapa peristiwa yang dapat kita prediksi, dan ada yang tidak. Juga, ada beberapa peristiwa yang kita usahakan agar terjadi, dan ada yang tidak. Itulah takdir dan nasib, yakni ketentuan-ketentuan alam yang kita alami dengan sendirinya. Ketentuan demi ketentuan tersebut selalu memiliki penyebab yang dengan sengaja ataupun tidak, membuat ketentuan-ketentuan tersebut menimpa diri kita. Lalu, dimanakah letak takdir dan letak nasib dalam kehidupan?


Gambar 2. Manusia memang harus menjalankan takdir dan nasib, namun manusia masih memiliki 'kehendak bebas'

Semua ketentuan tersebut pasti kita terima, namun tergantung dari bagaimana kita merespon ketentuan demi ketentuan tersebut kedepannya. Kita bisa saja terlahir kaya, namun bisa saja dalam beberapa waktu ke depan kita bangkrut, terjatuh, dalam lautan luka dalam. Lalu, apakah kita menerima ketentuan itu begitu saja? Atau selalu terdorong untuk bangkit kembali? Jika kita miskin, lalu dengan segala daya usaha kita dapat kembali kaya, itu berarti kita telah dapat mengubah ketentuan itu. Sedangkan, jika kita mencoba berusaha sekeras tenaga, namun masih tetap jalan di tempat, itu berarti memang digariskan untuk menerima ketentuan seperti itu.

Walaupun pengetahuan kita terbatas, namun setidaknya kita perlu menggariskan perbedaan diantara ketentuan-ketentuan tersebut, mana yang bisa diubah dan mana yang tidak. Agar kita tidak lagi terjebak di dalam menjalani kehidupan yang katanya indah ini. Sebagai misal, takdir bisa berarti peristiwa yang tanpa sengaja terjadi. Maupun juga nasib berarti peristiwa yang dengan sengaja diusahakan agar terjadi.

Intinya, tergantung dari kecermatan kita sebagai pasukan penjaga bumi ini dalam menyikapi takdir dan nasib, apakah hanya berpangku tangan atau lanjut berjuang dan menang. Untuk menjadi pemenang, tentunya kita tidak hanya mengandalkan 1 jalan saja, karena menang dan kalah hanyalah sebuah peluang. Semakin banyak usaha yang dilakukan, semakin banyak pula peluang kita untuk menang. Semakin banyak menang, semakin cepat kita sampai ke tujuan.


“Every wound will shape me, every scars will built my throne!” ~ Throne (Bring Me The Horizon)

Komentar